Rabu, 05 Juni 2013

Masalah Kependudukan di Indonesia

Masalah Kependudukan di Indonesia

          assalamuaalaikum wr.wb saya kali ini akan memosting tentang masalah kependudukan di indonesia negara yang kita cintai ini semoga bisa bermanfaat buat kita semua dan berikut tentang masalah kependudukan di indonesia:

Latar Belakang
Dari hasil sensus penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia adalah179,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara Negara-negarayang sedang berkembang setelah Gina dan India.Dibanding dengan jumlahsensus tahun 1980 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia rata-rata1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesiapada tahun 1995 sebanyak 195,3 juta jiwa.
Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihattidak merata di 27 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luaswilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanyaditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya.Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidakseimbang.
Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telahdilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolongtinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyakmasalah.
Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53%meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan olehpemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolongrendah. Hongkong misalnya tahun 1985 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88%dan Singapura telah mencapai 95 % (Surabaya Post, 2 Oktober 1995).
Masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan 77% angkatan kerja masihberpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan perkapita yang padagilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga terhadap kehidupanrumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan berpengaruh terhadapangka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal dijadikan indikator bagikesejahteraan suatu negara.
Nampaknya sederhana, tetapi harus diingat bahwa manusia adalah sebagaisubjek tetapi juga sekaligus objek pembangunan sehingga bila tidak diantisipasimungkin pada gilirannnya akan berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatunegara.
 
Solusinya: yaitu di adakannya beasiswa untuk siswa/siswi yang berprestasi untuk bisa melanjutkan keperguruan tinggi yang di fasilitasi oleh negara.

0 komentar:

Posting Komentar